dEw iTu eMbun...

Minggu, 30 Agustus 2009
ARSITEKTUR PERILAKU
BEHAVIOR SETTING adalah tata perilaku yang terbentuk karena aktivitas manusia yang selalu ingin berinteraksi dengan lingkungannya.

Behavior setting dipengaruhi oleh:
• Recurrent Activity (aktivitas yang berulang-ulang)
• Particular Layout : dimensi, posisi
• Congruent Relation (hubungan yang tetap), contoh: kalau meja ditinggikan, maka kursi harus ditinggikan.
• Specifict time period (berhubungan dengan fungsi barang dan waktu pemakaian barang tersebut).
Contoh: di Jepang, sebuah ruang menjadi ruang makan waktu pagi, menjadi ruang tidur waktu malam. Sebuah meja menjadi meja makan waktu pagi, dan meja belajar waktu malam.
Aktivitas ↔ Tempat

3 elemen arsitektur:
- Elemen Horizontal bawah (lantai)
- Elemen Horizontal atas (plafond)
- Elemen Vertikal (dinding) → open office (bank) pakai partisi ± 80 cm sebagai pengganti tembok

• Physical setting (cenderung ke susunan barang-barang dalam ruang yang mempengaruhi Rasa Ruang tersebut)
Nama Ruang tidak mengikat, tergantung kegiatan di dalamnya, setting batas tidak membatasi aksesibilitas orang di dalam ruang tersebut.
Batas:
- Fisik/terlihat
- Non fisik/tidak terlihat
Simbolik → segehan, alarm anti maling di swalayan, tulisan merk-merk.

Behavior setting di mall
• Pada tukang karcis
• Kasir
• Display product, jarak display dengan tembok > 90/100 cm

SISTEM AKTIVITAS adalah hubungan antara beberapa behavior setting yang sifatnya tetap/berulang (berupa kegiatan rutin yang bersifat continue).

SISTEM AKTIVITAS
• Mikro: aktivitas mandi
• Makro: anak TK yang main kerumah teman mempunyai map lingkungan tersendiri

SISTEM AKTIVITAS
• Tima (waktu)
• Cencusing (urutan kegiatan)
• Destination (tempat terjadinya suatu kejadian)

BEHAVIOR FIT
Dampak lingkungan yang mempengaruhi tingkah laku.
• Suhu:
- Psikis (tergantung metabolism tubuh) → orang bedugul bilang 17o (ah cemen) tetapi jika orang nusa dua bilang 17o (duh dingin).
- Fisik → terlihat dari termometer/barometer → 17o.
• Angin (aliran udara/sirkulasi)
• Kelembapan (besarnya kandungan air dalam udara)
• Kebisingan:
- Sound → suara keras tapi tidak mengganggu
- Noise → suara tidak harus keras tapi mengganggu


Psikologis efek → kalau tidak suka pasti mengganggu:
• Volume
• Perkiraan
• Pengendalian

PERSONAL SPACE
• Jarak intim = -1 m
• Jarak personal = 1-2 m
• Jarak sosial = +2 m

Personalisasi → tindakan penandaan suatu tempat/sesuatu untuk menjadi personal seseorang.
Personal space → area yang mengelilingi tubuh kita yang menandai kita dengan jarak tertentu, dan dipengaruhi dengan tingkat kenyamanan tertentu (dibawa terus).
Personalized space → tindakan menandai ruang personal.
1. Psychological security → penandaan suatu tempat dengan barang milik kita sehingga kita merasa aman karena sudah ditanda.
2. Symbolic esthetic → penandaan suatu tempat dengan bentuk simbolis yang kita sukai sehingga orang-orang tahu dan familiar (misalnya: dengan stiker hello kitty khas diri kita).
3. Mark territory → penandaan suatu tempat menjadi teritorinya (misalnya: suatu genk milox daerah kekuasaannya).
Faktor: material, intensitas habitat, peranan, norma sosial.

TERITORI → suatu daerah/area yang dimiliki oleh sekelompok orang (sifatnya tetap). Misalnya: desa, rumah, banjar.
For:
• Identitas
• Stimulasi
• Security
• Frame of reference
Human Territory:
• Personal space
• Home base
• Home range
• Private
• Semi private
• Public

PRIVACY → kemampuan sesorang untuk mengontrol interaksi:
• Visual
• Pendengaran
• Penciuman/bau

PRIVACY:
1. Solitude (jauh dari pendengara, visual, dan penciuman orang), cth: dreamland (private beach).
2. Intimacy (privasi yang dibentuk tanpa ruang), cth: ruang saat 2 orang bicara berhadapan.
3. Anonimity (tidak dikenal orang lain), cth: dengan penyamaran.
4. Reserve (dibantuk secara psikologis oleh seseorang dengan perhatian psikologis), cth: saat di bis, sibuk baca buku, maka pedagang asongan males deketin.

PERSEPSI
Indera → persepsi → reaksi
Persepsi → pendekatan:
• Kontruksivisme (dari pengalaman), cth: jika tidak pernah kesetrum, maka kita tidak akan tahu kalau listrik itu bahaya.
• Fungsionalisme (tanpa pengalaman langsung), cth: BMW itu nyaman padahal belum mencoba.
• Ekologic (berdasarkan kecocokan, penilaian subyektif).

Perubahan Persepsi:
• Fisiologik → meningkatkan ambang toleransi tubuh terhadap lingkungan (adaptasi).
• Psikologik → pemikiran yang diubah.
Estetika Lingkungan:
• Stimulus cocok – tidak cocok
• Eksplorasi spesifik (pada 1 bagian) – eksplorasi diversif (banyak/full)
Estetika Lingkungan:
• Kompleksitas
• Novelty/keunikan
• Ketidaksenadaan
• Kejutan
Faktor preferensi → keteraturan, texture, keakraban dengan lingkungan, keluasan ruang pandang, kemajemukan rangsang, misteri pemandangan.

5 Tanda Kota Kevin Lynch (KOGNITIF MAP)
1. Landmark (tanda mencolok)
2. Path (jalur penghubung), cth: jembatan, gang
3. Node (persimpangan/pertemuan jalan), cth: perempatan, pertigaan, dst
4. Edge (batas wilayah), cth: pantai, sungai
5. District (wilayah homogen)

Faktor-faktor yang mempengaruhi kognitif map:
1. Life style
2. Keakraban dengan lingkungan
Lingkungan akan tampak berbeda antara orang yang satu dengan yang lainnya tergantung bagaimana orang-orang membangun kognitif mapnya.
R = fCcxD → FAmiliarnya suatu daerah (R) ditentukan oleh arus populasi central (c) dan arsitektur disekitarnya atau kehidupan sosial khusus (D).
Semakin sering orang-orang melewati lingkungan atau tempat itu, maka akan semakin jelas gambaran/setting tempat itu dalam ingatannya.
3. Keakraban sosial
4. Kekeliruan pada kognitif map
Tanpa kita sadari, kita sering membuat kekeliruan pada kognitif map dengan melupakan detail, menambahkan elemen-elemen yang tidak benar-benar ada ataupun menempatkan beberapa area lebih dekat atau lebih jauh daripada yang sebenarnya. Lebih jauh, kita sering mengutamkan daerah yang secara personal berarti/penting bagi kita.
5. Perbedaan gender
Kognitif map pria lebih detail pada jarak mil dan arah serta dalam lingkup lingkungan yang lebih luas dan lebih sedikit kesalahan & penghilangan obyek dibanding wanita meski map wanita lebih detail untuk daerah sekitar rumah.
6. Kebiasaan
Orang-orang akan mampu membuat detail dari daerah yang sering mereka datangi/lewati karena ingatan yang bagus akan tercipta terhadap sesuatu yang biasa ditemui (familiar).
7. Akses pergerakan
Suami yang bekerja akan mempunyai kognitif map yang lebih luas dibanding ibu rumah tangga.
8. Kelas sosial ekonomi
Orang kaya mempunyai banyak akses untuk lingkungan yang luas daripada orang miskin.
9. Perkembangan pada pembangunan lingkungan sekitar
Beberapa perubahan terjadi pada lingkungan ketika seorang anak-anak berkembang menjadi dewasa dan familiar terhadap tempat yang dulunya terasa baru, pemikiran topografi merekapun akan cenderung berubah dari sebuah rute menjadi arah survey.

Fungsi kognitif map:
1. Membantu kita beradaptasi dengan lingkungan (adapting to our environment).
2. Membantu kita membuat keputusan tentang dimana benda yang kita perlukan dan bagaimana cara mendapatkannya (problem solving).
3. Untuk komunikasi (serve the important social function of communication) shared symbols (interpretasi umum/bersama) → membantu kita mengkomunikasikan interpretasi umum/keistimewaan suatu tempat kepada orang lain agar orang lain tersebut langsung familiar terhadap tempat itu. Contoh:
• Memberikan navigasi ke suatu tempat.
• Menyebutkan julukan tempat tersebut.
Example:
- New York “big apple”
- London “big ben”
- India “taj mahal”
- Netherland/Belanda “tulip”
- Bali “pulau dewata”
- Aceh “serambi mekah”

4. Menginterpretasikan komponen ruang dari dari suatu setting (interpret the spatial components of the setting). Kebisingan:
• Sound → suara keras tapi tidak mengganggu.
• Noise → suara tidak harus keras tapi mengganggu/suara yang tidak diinginkan.
Contoh: seorang pelajar yang belajar buat ulangan menganggap suara music rock dari tetangga sebelah itu mengganggu (noise), meski tetangga sebelah menganggap suara music rock itu sebagai relaksasi (sound).

Cara menanggulangi noise:
1. Beradaptasi dengan kebisingan tersebut.
2. Plan a head (perencanaan terhadap penggunaan material untuk mengurangi noise), cth: lebih milih lantai kayu dibanding beton.
3. Memodifikasi sumber noise
a. mengurangi peluang terjadinya noise (menajamkan alat-alat, mengeratkan baut-baut, meminyaki pintu area keluar rumah). b. Memakai peredam suara
c. Mengubah/menjauhkan sumber noise
d. Mengurangi/meminimalisasi kecepatan & putaran udara.
4. Meredam noise dengan memodifikasi gelombang suara dengan kecepatan tinggi. Namun untuk suara yang terlalu keras harus memakai microphone dan dianalisis oleh alat pengubah sinyal digital (digital signal processor).
5. Dengan Personal Protection:
• Time
• Equipment
semakin sedikit waktu di tempat noise, semakin sedikit resiko dari noise. Memakai proteksi pendengaran seperti penutup telinga (earplugs or earmuffs).

Label:

posted by dEw @ 21.47  
0 Comments:
Posting Komentar
<< Home
 
dEw itu embun...yaph btuL skaLii...silakan buka kamus English-Indonesia and u'll find tat word ^^
About Me

Name: dEw
Home: BaLi da beauTifuL isLand
About Me: I'm shopaholic... I'm cuTe (he3...bo0ng) dmen maem... dmen es krim cokLad... dmen bintang, Langit biRu, n ujaN... dMen gratisaN (he3...) lg brusaha mncapai smwa obsesi2quu...
See my complete profile
Previous Post
Archives
Shoutbox

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetuer adipiscing elit. Duis ligula lorem, consequat eget, tristique nec, auctor quis, purus. Vivamus ut sem. Fusce aliquam nunc vitae purus.

Links
  • link 1
  • link 2
  • link 3
  • link 4
Powered by

Free Blogger Templates

BLOGGER